Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, bahwasanya trading belakangan ini terbilang cukup populer di telinga masyarakat Indonesia. Namun ada perbedaan trading forex dan saham meski terlebih, kegiatan tersebut digadang-gadang memberikan sejumlah keuntungan bagi seseorang yang terjun di dalamnya.
Beberapa contoh kegiatan trading yang banyak diminati kalangan masyarakat, yaitu berinvestasi dengan instrumen forex dan saham. Meskipun sama-sama memberikan profit menjanjikan, namun keduanya dikatakan memiliki sejumlah perbedaan tersendiri.
Perbedaan di Antara Trading Forex dan Saham
Sebagai informasi, bahwa forex dan saham dikenal sebagai aset keuangan yang cukup populer di kalangan investor saat ini. Sebab seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwasanya keduanya menawarkan profit cukup menjanjikan.
Akan tetapi dari kedua aset tersebut, terkadang seseorang merasa bingung dalam memilih instrumen trading terbaik. Demi memudahkan menentukan pilihan trading tersebut, sebaiknya Anda kenali sejumlah perbedaan trading forex di bawah ini.
1. Produk yang Diperjualbelikan Pengguna
Salah satu perbedaan paling signifikan di antara forex dan saham, yaitu bisa dilihat dari segi produk yang diperjualbelikan oleh pengguna. Pada saham, biasanya memperjualbelikan surat berharga kepemilikan saham sebuah perusahaan.
Berbeda halnya forex, di mana biasanya produk yang diperdagangkan berupa kontrak harga mata uang asing dengan negara lainnya. Disini, seseorang dapat melihat perbandingan di antara harga dan mata uang dengan lainnya.
Namun hal tersebut tidak berlaku pada saham yang diperjualbelikan oleh para penggunanya. Hal ini dikarenakan, di dalamnya biasanya tidak ada proses perbandingan dengan produk lainnya.
2. Tingkat Fluktuasi Pasar Mata Uang Asing
Anda juga dapat melihat perbedaan di antara kedua instrumen keuangan tersebut, dari segi tingkat fluktuasi pasar mata uang asing. Pasar forex biasanya terbilang menawarkan tingkat fluktuasi lebih tinggi dari saham.
Adanya perbedaan tersebut, tentunya merupakan hal wajar dikarenakan dipengaruhi oleh kapitalisasi pasar yang berbeda. Di mana pada forex biasanya memiliki kapitalisasi pasar lebih besar dibandingkan saham.
Sebagai contoh jika seseorang ingin berinvestasi saham dengan modal Rp 2 triliun, maka sudah bisa membeli perusahaan secara penuh. Berbeda dengan forex, di mana modal tersebut bukanlah nilai yang terlalu besar.
3. Jumlah Produk yang Diperjualbelikan Pengguna
Baik forex dan saham, juga umumnya memiliki perbedaan lain dari jumlah produk yang diperjualbelikan oleh pengguna. Menurut informasi, saham menawarkan lebih dari 10 ribu produk yang ada di seluruh dunia.
Berbeda halnya dengan forex, yang mana menawarkan lebih sedikit opsi produknya bagi pengguna. Meskipun demikian, instrumen satu ini tetap saja menawarkan keuntungan cukup menjanjikan bagi para penggunanya.
Salah satunya, pengguna tidak perlu merasa bingung ketika memilih salah satu dari banyaknya produk yang ditawarkan. Sehingga, ini tentunya bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan penting sebelum memutuskan berinvestasi.
4. Nilai Likuiditas Forex dan Saham
Adapun perbedaan lainnya dari forex maupun saham itu sendiri, yaitu dilihat dari nilai likuiditasnya. Dalam hal ini dikatakan, bahwa forex umumnya hadir dengan menawarkan nilai likuiditas lebih tinggi daripada saham.
Hal itu mengartikan, bahwasanya seseorang dapat mencairkan dana untuk transaksi sewaktu-waktu. Terlebih seperti diketahui, bahwa perputaran dana dalam forex sendiri dikatakan mencapai triliunan dolar untuk melakukan kegiatan transaksi di dalamnya.
Berbeda dengan saham, di mana tingkat likuiditasnya tidak cukup fleksibel daripada forex. Tentu saja ini merupakan hal wajar, dikarenakan tingkat likuiditasnya tersebut sangat bergantung dari popularitas dan kapitalisasi produk yang dibelinya.
Meskipun sama-sama menawarkan profit menjanjikan bagi pengguna, baik forex dan saham memiliki sejumlah perbedaan cukup signifikan. Sehingga sebelum memutuskan berinvestasi salah satu dari instrumen keuangan tersebut, pertimbangkan baik-baik perbedaan keduanya.
