Strategi day trading kerap digunakan oleh para trader agar mendapatkan hasil secepat mungkin. Day trading memerlukan kemampuan analisis dan ketelitian karena jual beli saham dilihat dari capaian harga saham per hari.
Trader menghasilkan uang dari perubahan harga aset dalam sehari, misalnya saham, obligasi, komoditas, serta dana yang diperdagangkan di bursa. Diperlukan platform, modal investasi, keterampilan, berita, riset pasar, dan waktu.
Jenis-Jenis Strategi yang Digunakan dalam Day Trading
Ketika melakukan day trading atau perdagangan harian membutuhkan strategi guna mengidentifikasi investasi mana yang menguntungkan. Berikut 5 jenis strategi day trading yang sering dipakai oleh banyak trader dan investor.
1. Scalping Detik – Menit
Strategi scalping menggunakan timeframe detik sampai menit. Strategi ini dilakukan dengan cara membuka dan menutup posisi dalam hitungan detik hingga beberapa menit saja.
Scalping memberikan banyak keuntungan dalam sekejap dan menghasilkan banyak trading dalam sehari. Namun risikonya harus perhatian setiap masuk pasar dan ada biaya transaksi lebih tinggi.
2. Intraday 5 – 60 Menit
Strategi ini dilakukan dengan membuka dan menutup posisi trading dalam waktu satu hari. Jangka waktu yang digunakan 5 menit, 15 menit, 30 menit, hingga 1 jam.
Intraday memberikan posisi untung lebih baik dalam satu hari tanpa harus dilihat terus-menerus. Transaksinya lebih rendah dibandingkan scalping, namun pemantauannya harus cermat selama jam trading.
3. Harian 1 – 4 Jam
Strategi harian jangka waktunya mulai dari 1 jam, 2 jam, 3 jam, atau 4 jam. Strategi ini memang lebih santai dari sebelumnya karena Anda dapat membuka tutup posisi dalam waktu satu hari.
Strategi harian memberikan Anda lebih banyak waktu untuk membuat keputusan. Namun potensi keuntungannya lebih rendah dibandingkan jenis-jenis sebelumnya, ditambah harus sabar menunggu peluang yang pas.
4. Swing Trading Harian – Mingguan
Swing trading dilakukan dengan mengambil keuntungan pergerakan harga pasar yang lebih besar dalam jangka waktu beberapa hari sampai beberapa minggu. Strategi ini lebih fleksibel karena pasar tidak harus dipantau terus-menerus.
Sayangnya Anda harus ekstra sabar dalam menunggu pergerakan harga yang besar. Adanya risiko kerugian besar ketika pasar bergerak juga dapat mengancam posisi dalam jangka waktu yang lama.
5. Position Trading Mingguan – Bulanan
Position trading adalah strategi dengan jangka waktu mingguan, bulanan, sampai tahunan. Strategi ini cocok jika Anda punya investasi dengan pendekatan jangka panjang.
Position trading membantu menghindari fluktuasi harga jangka pendek. Namun butuh waktu lama untuk melihat hasilnya. Anda harus punya toleransi risiko yang tinggi ketika ada perubahan harga jangka pendek.
Day Trading Sukses dengan Manajemen Risiko
Untuk menjalani perdagangan harian, tidak cukup jika hanya mengandalkan strategi-strategi di atas. Anda perlu manajemen risiko yang tepat dan sesuai agar imbal hasil memberikan keuntungan besar.
Dalam hal ini, analisis grafik diperlukan untuk mengetahui tren pergerakan harga maupun pola pasar agar dapat mengidentifikasi peluang trading. Begitu juga indikator teknikal untuk evaluasi pergerakan harga, volatilitas, serta analisis.
Anda dapat menggunakan indikator seperti Moving Average, RSI (Relative Strength Index), dan Bollinger Bands. Selain itu perlu analisis volume perdagangan untuk mengidentifikasi sentimen pasar maupun arah harga.
Dan yang paling penting adalah kemampuan menganalisis berita terkait laporan ekonomi, sosial, dan politik. Sebab berita-berita tersebut jadi faktor fundamental yang mempengaruhi posisi pasar dan pergerakan harga.
Day trading terkenal sulit di kalangan para trader. Oleh karena itu, jika Anda ingin mencoba perdagangan harian harus dimulai dari yang kecil. Hindari menginvestasikan seluruh dana secara langsung.