Deposito atau Obligasi
Pilih Deposito atau Obligasi? Pelajari Karakter Keduanya

Pilih Deposito atau Obligasi? Pelajari Karakter Keduanya

Tidak sedikit investor pemula yang masih kebingungan dalam memilih antara deposito atau obligasi. Keduanya merupakan jenis instrument investasi yang cukup popular dan termasuk jenis dengan risiko rendah.

Mempersempit pilihan pada instrument deposito dan obligasi tentunya sudah bisa mencerminkan bagaimana profil risiko seseorang dalam investasinya. Jika Anda masih bingung pilih instrument mana, ikuti pembahasan berikut ini.

Mengenal Deposito dan Obligasi

Dalam berinvestasi, ada begitu banyak jenis instrument yang bisa digunakan. Mulai dari surat berharga seperti saham, surat utang negara, surat utang korporasi, emas, reksadana dan lain sebagainya.

Di kalangan awam atau pemula, ada dua instrument yang paling dikenal yakni deposito atau obligasi. Tentu, sebelum mengetahui mana yang lebih baik antara deposit atau obligasi maka Anda perlu paham dulu perbedaannya.

Baca Juga :  Mengenal Jenis Reksadana Paling Aman untuk Investor Pemula

Secara definisi, obligasi adalah surat berharga yang diterbitkan oleh korporasi ataupun pemerintah dengan imbalan berupa kupon setiap bulannya. Sedangkan deposit adalah instrument investasi berupa menyimpan uang di bank kemudian dapat keuntungan bunga.

1.      Minimal Dana Investasi

Pada obligasi atau surat utang, jumlah minimal modal investasi biasanya sekitar 1 juta rupiah. Sedangkan pada instrument deposito di bank, umumnya investor membutuhkan setidaknya modal sejumlah 10 juta rupiah.

2.      Jaminan

Kedua instrument investasi baik deposito atau obligasi itu sama-sama dijamin oleh pemerintah/UU. Namun penjaminan investasi inilah yang menjadi pembeda antara kedua instrument tersebut.

Obligasi dijamin oleh pemerintah melalui UU sedangkan deposit dijamin oleh LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan. Meski sama-sama dijamin, namun ketentuan penjaminan keduanya berbeda.

3.      Bunga dan Pajak

Pembeda lainnya dari deposito atau obligasi adalah bunga serta pajak yang dibebankan kepada investor. Investasi pada surat utang negara misalnya, kisaran bunga yang ditawarkan bisa sekitar 5 sampai 12 persen.

Sedangkan instrument investasi ke bank seperti deposit hanya menawarkan 5%-6% saja. Pajaknya, surat utang memiliki pajak sebesar 15% sedangkan instrument satunya memiliki pajak sekitar 20%.

4.      Lainnya

Jika deposito hanya bisa memperoleh keuntungan dari bunga, beda dengan obligasi. Investor bisa memperoleh keuntungan lain dari capital gain dengan menjual asetnya di pasar sekunder.

Jadi, semisal Anda menginvestasikan uang 100 juga ke deposito. Maka hasil imbalan dari investasi itu hanya berasal dari bunga yang sudah ditentukan, sedangkan pada surat utang akan berbeda.

Selain memperoleh potensi imbalan dari kupon yang dibayarkan setiap bulannya, Anda juga bisa mendapatkan keuntungan dari capital gain. Karena instrument ini juga bisa ditradingkan di pasar sekunder.

Dengan penjelasan poin-poin pembeda di atas, mungkin Anda juga masih bingung dalam menentukan akan memilih instrument mana. Karena pada dasarnya, keduanya merupakan instrument menarik dengan risiko rendah sehingga cocok bagi pemula.

Baca Juga :  Mengalami Kenaikan Suku Bunga? Investasi Ini Bikin Tetap Cuan

Deposito atau Obligasi Bagus yang Mana?

Jika harus memilih antara deposito dan obligasi, maka tentunya harus melihat dari sudut pandang lebih luas. Misalnya saja berkaitan dengan tujuan investasi, jangka waktu, modal dan lain sebagainya.

Misalnya jika tujuan investasinya adalah menginvestasikan uang dalam jangka waktu pendek, misal 3 bulan, maka deposito akan jadi pilihan bagus. Karena surat utang negara tidak menawarkan tenor yang lebih pendek dari satu tahun.

Namun jika Anda ingin mencari kestabilan dan rasa nyaman, meski keduanya sama-sama memiliki risiko rendah, obligasi akan jadi pilihan bagus. Kemudian jika modalnya hanya satu juta, tentu obligasi juga jadi pilihan lebih realistis.

Jadi, dalam memilih instrument investasi itu sebenarnya perlu melihat banyak hal termasuk dana, tujuan investasi dan jangka waktu. Maka dari itu, untuk memilih deposito atau obligasi, coba telaah lebih lanjut dengan kebutuhan Anda masing-masing.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *